Rabu, 13 november 2013
jakarta : Poligami pintu masuk korupsi. Pernyataan
politisi Demokrat Sutan Bhatoegana itu menuai kritik. Politisi PDIP Dewi
Aryani menilai tidak ada kaitaan antara poligami dengan korupsi.
"Karena korupsi itu mental. Soal kaitan dengan
hal-hal lain, saya rasa harus dibuktikan dengan riset. Apa benar
begitu?" kata Dewi dalam pesan singkatnya kepada team kami di Jakarta, Rabu (13/11/2013).
Menurut
Dewi, pejabat yang tidak berpoligami pun bisa melakukan korupsi.
Faktanya, tambah dia, banyak tokoh-tokoh publik dan pejabat negara yang
tidak berpoligami tetapi ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
karena korupsi.
"Sebaiknya dicek juga apa yang tidak poligami
tidak korupsi?" tutur rekan Sutan Bhatoegana di Komisi VII DPR yang
membidangi energi ini.
Oleh karena itu, Dewi meminta agar Sutan
mengkaji analisis dan ucapannya tersebut, sehingga masyarakat tidak
salah persepsi dan menjadi sebuah kontroversi.
"Sebab akibat tidak bisa dikira-kira, tapi harus dikaji betul. Supaya tidak blunder
di masyarakat. Harus dikaji, jangan jadi polemik yang tidak pas. Semua
pernyataan sebaiknya ada data pendukung. Hasil riset yang betul soal
itu," tukas Dewi.
Sejumlah politisi bahkan menanggapi pernyataan
Sutan dengan geram. Wakil Ketua Umum PPP Dimyati Natakusumah misalnya.
Dia menyebut pernyataan Sutan itu berbau SARA.
Sementara, Anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid
memberi contoh Presiden Soekarno. Hidayat mengatakan, presiden pertama
Indonesia itu melakukan poligami, tapi tidak korupsi. (Eks/Ism)
Home
»
»Unlabelled
» Sebut Poligami Pintu Korupsi, Sutan Demokrat Diminta Riset
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar