Kamis, 14 November 2013
Jakarta : Proyek pembangunan gedung baru DPR RI
akhirnya dibatalkan. Berbagai spekulasi pun muncul, belakangan proyek
ini disebut-sebut banyak dilumuri `permainan`. Bahkan Ketua DPR RI
Marzuki Alie diduga salah satu nama yang menerima `jatah` proyek ini.
Kini Marzuki membantah tegas menerima `jatah` proyek pembangunan ini
senilai Rp 250 juta. Namun ia membenarkan, ada anggota fraksi di DPR RI
yang `bermain` dan meminta `jatah` proyek senilai Rp 1,8 triliun
tersebut.
Meski mengetahui adanya `permainan` sejumlah anggota DPR
RI, Marzuki enggan melaporkan anggota dewan tersebut ke Badan
Kehormatan (BK) DPR RI. Alasannya, ia tak memiliki bukti cukup
menindaklanjuti hal itu. Jika pun dilanjutkan ke BK DPR RI, ia khawatir
dilaporkan balik sebagai pencemaran nama baik dari anggota dewan
tersebut.
"Lho, kalau dibuka mereka enggak ngaku, lalu nuntut
pencemaran nama baik, lalu siapa yang tanggung jawab?" kata Marzuki
dalam pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Kamis (14/11/2013).
Marzuki
juga enggan mengikuti desakan para anggota DPR agar dirinya membuka
sejumlah nama anggota fraksi yang meminta `jatah` tersebut. Alasanya
agar tak saling curiga dan menjaga marwah nama baik DPR. Marzuki justru
meminta agar fraksi tersebut tidak melakukan korupsi guna menjaga nama
baik DPR.
"Siapa yang menjaga marwah? Kalau menjaga marwah, jangan
korupsi. Perintahkan semua kader rajin-rajin ikut rapat, tidak korup,
maka akan terjaga marwah DPR. Soal nama baik, rakyat lebih cerdas. KPK
sudah mempunyai catatan itu semua," tegasnya.
Lebih lanjut,
menanggapi perbandingan seperti apa yang pernah dilakukan Meneg BUMN
Dahlan Iskan yang melaporkan ke BK DPR RI terkait dugaan pemerasan di
BUMN yang dilakukan sejumlah anggota Komisi XI DPR, Marzuki tetap
mengaku sulit karena alasan bukti.
"Lha, Dahlan aja minta maaf, enggak ada bukti, bagaimana itu?" pungkas Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.
Sebelumnya, Marzuki marah besar ketika fotonya terpampang
di salah satu media massa nasional. Ia disebut-sebut menerima suap Rp
250 juta dari PT Adhi Karya dalam proyek pembangunan gedung DPR. Bahkan,
Marzuki mengaku baru mengetahui ada praktik suap setelah ada fraksi
yang memprotes bahwa jatahnya terlalu kecil.
"Suatu ketika, ada
fraksi yang datang ke saya dan bilang uang yang diterimanya kekecilan.
Saya marah, uang dari mana itu? Ratusan orang catut nama saya, saya
sudah dengar sejak lama," ujar Marzuki.
Home
»
»Unlabelled
» Mengaku Tahu Suap Proyek Gedung DPR, Marzuki Takut Lapor?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar